I'm Driving My Life Away
Itu lah yang sering aku rasakan. Hidup itu seperti mengemudi
dari suatu tempat ke tempat tujuan mu. Hal terpenting bukanlah kita bersal dari
mana , tapi kemana tujuannya, itulah yang harus diperjuangkan. Agar sampai ke tujuan kita, pastilah kita
harus menembuh perjalanan dahulu, dan proses mengemudi itulah yang paling
penting. Saat perjalan, kita tak selalu dihadapkan pada jalan yang mulus dan
lurus tapi juga berlubang, bergelombang, jalan buntu, jalan becek, rapuh dan
berkelok-kelok. Kita juga tak selalu dalam terang siang hari, namun juga
perjalanan malam hari. Dalam
terowongan yang panjang pun kita juga dihadapkan pada kegelapan. Terkadang cuaca bersahabat cerah, namun bisa saja hujan, badai, terik matahari juga mengiringi langkah kita.
terowongan yang panjang pun kita juga dihadapkan pada kegelapan. Terkadang cuaca bersahabat cerah, namun bisa saja hujan, badai, terik matahari juga mengiringi langkah kita.
Tak selamanya kendaraan yang kita kendarai dapat kita pacu
dengan maksimal. Beberapa kendala juga turut menghambat langkah kita, seperti
Ban bocor, rem blong, bensin habis. Itu beberapa hal yang ada pada eksternal
kita, tapi hal internal pada diri kita sendiri juga mempengaruhi. Emosi kita
mau tak mau pasti akan bergejolak dan berganti-ganti. Kadang semangat, senang,
tapi kadang juga sedih, malas, kesal, marah, lelah. Semua hal itu mengiringi
kita demi mencapai tujuan kita.
Seperti halnya hidup kita. Setiap orang memiliki jalannya
masing-masing. Meskipun ada triliyunan orang di dunia ini, tapi tetap saja
jalan hidup mereka tak akan ada yang persis sama. Pasti ada perbedaannya.
Namun, semua pada intinya sama, terkadang bahagia namun juga sedih. Seperti
roda yang berputar, kadang di atass namun bisa pula ia bergulir ke bawah
perlahan ataupun cepat, begitu pula sebaliknya. Yang perlu kita selalu ingat
adalah, tujuan kita yang telah menanti agar kita lekas sampai ke sana. Maka
kita harus terus berjuang dan berjuang.
Saat mengemudi, selain kita harus fokus apa yang ada di
hadapan kita , tapi kita juga perlu untuk melihat ke kaca spion. Namun kita
jangan sampai hanya terpaku pada kendaraan lain yang ada di belakang. Ingat,
tujuan utama kita ada di depan kita, bukan yang ada di belakang. Seperti halnya dengan hidup kita. Terkadang
kita terpaku pada ingatan masa lalu kita, entah itu sangat manis hingga kita
ingin selalu mengingatnya ataupun terlalu pahit hingga saat teringat mambuat
kita merasakan bayangan gelap yang selalu mengikuti kita. Apapun itu, itu
adalah bagian masa lalu kita, bagian dari sejarah hidup kita yang telah kita
lalui. Untuk itu, biarkan ia menjadi sejarah seutuhnya. Sejarah yang kita buka
catatanya saat kita perlu saja, jalan belakang yang kita tengok untuk
mengetahui tika aman untuk mengemudi dan mendahului.
Jangan sampai kita hanya terpaku dan kekakutan pada bayangan
ytak nyata, yang kini telah menjadi bagian dari masa lalu kita. Biarkan ia
menjadi bayangan yang mengingatkan mu untuk lebih waspada, bukan untuk membuat
mu putus asa.
Saat kita kendarai hingga tujuan yang mau, mencapai tujuan
itu. Pasti kita akan merasakan hal luar biasa. Jalan yang dulu kita lalui
dengan penuh tantangan telah terbayarkan. Jalan yang kita lalui dengan air mata
sekarang kita kenang dengan senyuman. Jalan yang kita lalui dengan penuh
amarah, kini kita dapat merasakan kedamaian di dalamnya.
Berjuanglah untuk hidup mu, karena itu hidup mu kamulah yang
mengemudikannya. Kemudikanlah hingga tujuan tertinggi mu
Komentar
Posting Komentar