Shadow Teacher Diaries (part 3) : They called me "Bu" or "Miss"




Yeah, berasa tua deh kalo lagi ada di sekitar anak-anak terus dipanggilnya "Bu" atau "Miss". Kenapa ga dipanggil "mbak" aja? Karena kalo "mbak" bagi mereka lebih dipersepsikan sebagai mbak-mbak baby sister atau asisten rumah tangga. Maklum, sekolahnya kebanyakan dari kalangan ekonomi menengah ke atas.

Dipanggil "Bu" atau "Miss" punya beban tersendiri loh. Anak-anak mikir kalo orang yang lebih dewasa otomatis bakalan tahu semuanya. Bukannya gue ga tahu pelajaran anak kelas 1 SD, tapi yang lebih sulit dari itu yaitu bikin simple jawaban dari yang anak-anak tanyakan. Itu beneran susah. Cari kosa kata yang bakalan dimengerti sama mereka tanpa bikin mereka tambah bingung. Pengalaman ini bikin gue belajar pake bahasa yang lebih sederhana dan gampang dicerna, hehe.

Selain disangka tahu semua hal, dipanggil "Bu" atau "Miss" sama artinya jadi pelindung siswa yang lebih lemah dari bullying anak yang lebih sok berkuasa. Ngatasin anak yang suka ngebully itu susah banget. Paling cuma bisa bilang "ga boleh" atau "itu ga baik". Percayalah, kalo kalian coba berinteraksi dengan anak dan melarangnya dengan kata-kata nasehat yang panjang kali lebar khas orang dewasa, bagi anak-anak itu kaya omongan kosong yang dijamin mereka ga bakalan paham.

He called me "Mom"

Waktu masih baru jadi shadow, mungkin baru beberapa hari, ada anak yang deket ke gue. Anak itu cowo tapi bukan anak yang gue dampingin. Dia apa-apa ke gue. Tanya tugas lah, pensil ga bisa lah, dll. Anaknya lumayan temperamen, gampang marah gitu deh dan sekalinya marah ga bisa dikendaliin.
Pas lagi istirahat, anak itu dateng ke gue dan meluk gue, dia manggil gue "mom". Gue langsung bilang, "kok mom?"
Dia jawab "Oh iya!" Dia terus diem, ngeliat gue, trus bilang "Aku kangen mama, Miss"
Gue bilang "Nanti kan bisa ketemu mama kalo mama udah pulang kerja"

Moment itu beneran ga bisa gue lupain. Saat-saat yang bikin gue sadar akan dilema seorang ibu buat jadi wanita karir yang sering bikin anaknya jadi kurang kasih sayang. Anak yang tiap hari ketemu ibunya aja bisa sampai kangen sama ibunya karena interaksi mereka kurang. Anak seperti itu ga cuma ada satu, tapi banyak juga anak lain yang interaksi lebih banyak ke pengasuh dari pada sama ortu mereka sendiri. Miris memang. Sering mereka bikin onar di kelas hanya untuk mencari perhatian.

Back to me
Panggilan itu emang bikin gue ngerasa tua banget. Hal yang beneran gue butuhin itu ke kampus atau tempat-tempat anak-anak muda nongkrong. Di tempat kaya gitu bikin gue ngerasa muda lagi :)



Komentar

Postingan populer dari blog ini

TEORI ATRIBUSI (1) : Teori Atribusi Harrold Kelley

Auto anamnesa dan Alo anamnesa