KONFORMITAS (4): Faktor-faktor yang mempengaruhi konformitas menurut Baron & Byrne
Baron & Byrne (2005)
mengungkapkan 3 faktor yang mempengaruhi konformitas:
1.
Kohesivitas
(cohesiveness)
Kohesivitas
didefinisikan sebagai derajat ketertarikan yang dirasa oleh individu terhadap
suatu kelompok. Ketika kohesivitas tinggi—ketika kita suka dan mengagumi suatu
kelompok orang-orang tertentu—tekanan untuk melakukan konformitas bertambah
besar(Baron&Byrne, 2005,h.57).
2.
Ukuran
kelompok
Semakin
besar kelompok tersebut, maka semakin besar pula kecenderungan kita untuk ikut serta,
bahkan meskipun itu berarti kita akan menerapkan tingkah laku yang berbeda dari
yang sebenarnya kita inginkan (Baron&Byrne, 2005,h.57).
3.
Norma
sosial deskriptif dan norma sosial injungtif.
Norma
deskriptif/himbauan (descriptive norms)
adalah norma yang hanya mendeskripsikan apa yang sebagian besar orang lakukan
pada situasi tertentu. Norma-norma ini mempengaruhi tingkah laku dengan cara
memberi tahu kita mengenai apa yang umumnya dianggap efektif atau adaptif pada
situasi tersebut. Sebaliknya, norma injungtif menetapkan apa yang harus
dilakukan, tingkah laku apa yang diterima atau tidak diterima pada situasi
tertentu. Kedua norma tersebut dapat memberikan pengaruh yang kuat pada tingkah
laku(Baron & Byrne, 2005, hal.57-58).
Norma
deskriptif dapat kita lihat dalam suatu kelompok mayoritas berbusana Korean
Style, maka seseorang yang tidak menggunakan Korean Style dalam kelompok
tersebut akan merasa mendapat himbauan jika ia perlu berpakaian Korean Style
juga. Norma injungtif dalam hal ini akan terlihat saat orang tersebut dianggap
diterima oleh kelompok tersebut jika berpakaian Korean Style juga, jika tidak
maka ia akan dikucilkan.
Komentar
Posting Komentar