TEORI KEPRIBADIAN EDUART SPRANGER (5): Tipologi Spranger

  Tipologi Spranger
1.      Enam Tipe manusia
Roh subjektif pada masing – masing individu terbentuk dan berkembang oleh pengaruh – pengaruh dasar, pendidikan dan lingkungan dengan berpedoman pada roh objektif sebagai cita – cita yang harus dicapai. Walaupun roh subjektif mengandung keenam nilai kebudayaan, tetapi sering kali hanya ada salah satu nilai saja yang dominan. Nilai yang dominan inilah yang akhirnya memberi corak pada kepribadiannya.

Spranger kemudian menggolongkan manusia menjadi enam golongan atau enam tipe. Tipe – tipe manusia menurut Spranger itu secara singkat sebagai berikut :
a.       Nilai Kebudayaan yang Dominan    : Ilmu Pengetahuan
Tipe                                                   : Manusia Teori
Tingkah Laku Dasar                         : Berpikir
b.      Nilai Kebudayaan yang Dominan     : Ekonomi
Tipe                                                     : Manusia Ekonom
Tingkah Laku Dasar                         : Bekerja
c.       Nilai Kebudayaan yang Dominan     : Kesenian   
Tipe                                                   : Manusia estetis
Tingkah Laku Dasar                           : Menikmati keindahan
d.      Nilai Kebudayaan yang Dominan     : Agama
Tipe                                                       : Manusia Agama
Tingkah Laku Dasar                             : Memuja
e.       Nilai Kebudayaan yang Dominan  : Kemasyarakatan
Tipe                                             : Manusia Sosial
Tingkah Laku Dasar                     : Berbakti / berkorban
f.       Nilai Kebudayaan yang Dominan  : Politik / Kenegaraan
Tipe                                             : Manusia Politik/Kuasa
Tingkah Laku Dasar                     : Ingin berkuasa

2.      Pencandraan Tentang Masing – Masing Tipe
Setiap individu corak hidupnya ditentukan oleh nilai kebudayaan yang paling dominan, yaitu kebudayaan yang dipandang sebagai nilai tertinggi atau yang paling bernilai.
a.       Manusia teori
Manusia teori adalah manusia yang mendasarkan tindakannya atas dasar nilai – nilai teoritis atau ilmu pengetahuan. Banyak motif hanya semata – mata untuk ilmu pengetahuan tersebut tanpa mempersoalkan faedah atau hasilnya. Bagi orang – orang tipe teori berlaku semboyan : La science pour la science.
Tujuan yang dikejar hanya ilmu pengetahuan yang bersifat objektif, sedangkan segi lain seperti keindahan dan moral diabaikan. Contoh dalam kehidupan sehari – hari misalnya jika ada seorang ayah yang termasuk tipe manusia teori maka dia akan menganggap bercanda dengan anak – anaknya adalah suatu perbuatan yang membuang waktu dan menghambat sstudinya.
Ciri – ciri manusia teori :
1)       Senang membaca.
2)       Gemar berfikir dan belajar.
3)       Tidak ingin kaya.
4)       Ingin serba tahu
5)       Mencari kebenaran
6)       Pandangan objektif tentang dirinya dan dunia luar
7)       Perhatian pada masyarakat kurang.
8)       Tidak menaruh perhatian pada masalah keindahan

b.      Manusia Ekonomi
Manusia ekonomi adalah manusia yang aktifitasnya atas dasar nilai – nilai ekonomi, yaitu prinsip untung rugi. Mereka selalu kaya akan gagasan – gagasan yang praktis dan kurang memperhatikan bentuk tindakan yang dilakukannya karena perhatian utamanya tertuju pada hasil dari tindakan tersebut. Sikap jiwanya yang praktis itu memungkinkan dia dapat mencapai banyak hal dalam hidupnya.
Ciri – ciri manusia ekonomi :
1)     Melihat segala sesuatu dari manfaatnya
2)     Senang bekerja.
3)     Senang mengumpulkan harta.
4)     Agak kikir.
5)     Bangga dengan hartanya
6)     Bersikap egosentris, lebih mementingkan kepentingan diri sendiri
7)     Mengejar kekayaan untuk mencapai tujuannya

c.       Manusia Estetis
Manusia aesthetic (seni) adalah manusia yang menjadikan nilai – nilai keindahan (estetika) sebagai dasar dari pola hidupnya. Manusia estetis menikmati hidupnya bukan sebagai pemain tetapi hanya sebagai penonton. Mereka adalah seorang impresionis, yang menikmati kehidupan secara pasif tetapi juga seorang ekspresionis yang mewarnai segala kesan yang diterimanya dengan pandangan jiwa subjektifnya.
Ciri – ciri manusia seni :
1)      Hidup bersahaja.
2)      Senang menikmati keindahan.
3)      Gemar mencipta.
4)      Mudah bergaul dengan siapa saja.
5)      Segala sesuatu dipandang dari sudut keindahan
6)      Senang bentuk – bentuk simetris dan harmonis
7)      Individualis
8)      Hubungan dengan orang lain kurang kekal

d.      Manusia Agama
Manusia agama adalah manusia yang mengutamakan nilai – nilai spiritual hubungan dengan Tuhan. Bagi seseorang yang menganut golongan tipe ini segala sesuatu diukur dari segi kehidupan rohaniah kepribadian. Yang ingin dicapai keselarasan antara batin dan arti dari hidup ini.
                            Ciri – ciri manusia agama :       
1)      Hidupnya hanya untuk Tuhan dan akhirat.
2)      Senang memuja.
3)      Kurang senang harta.
4)      Senang menolong orang lain.
5)      Keimanannya teguh
6)      Perilaku didasarkan oleh nilai – nilai keagamaan
7)      Berserah diri pada Tuhan

e.       Manusia Sosial
Manusia sosial adalah manusia yang mengutamakan nilai – nilai sosial atau hubungan dengan orang lain sebagai pola kehidupannya. Mereka memiliki kebutuhan besar untuk berhubungan dengan sesame manusia lain. Nilai yang dipandangnya sebagai nilai tertinggi adalah cinta terhadap sesama manusia, baik itu tertuju pada individu tertentu maupun tertuju pada kelompok manusia.
Ciri – ciri manusia sosial :
1)      Senang berkorban. 
2)      Senang mengabdi kepada Tuhan.
3)      Mencintai masyarakat.
4)      Pandai bergaul.
5)      Simpatik
6)      Baik
7)      Meninjau persoalan dari hubungan antar manusia
8)      Lebih mementingkan kepentingan umum

f.       Manusia Kuasa
Manusia kuasa (politik) adalah manusia yang menjadikan nilai – nilai poltik sebagai pola hidupnya. Mereka mempunyai tujuan untuk mengejar kesenangan dan kesadaran akan kekuasaannya. Semua nilai – nilai yang lain diabaikannya. Jika manusia ekonomi mengejar penguasaan akan benda – benda, maka manusia kuasa mengejar penguasaan pada manusia.
Ciri – ciri manusia kuasa (politik) :
1)      Ingin berkuasa.
2)      Tidak ingin kaya.
3)      Berusaha menguasai orang lain.
4)      Kurang mencintai kebenaran.
5)      Menjadi manusia terpenting dalam kelompoknya

3.      Diferensiasi Tipe – Tipe
Keenam tipe diatas adakah tipe – tipe pokok (Grundtypen). Spranger tidak hanya berhenti dengan mengemukakan tipe – tipe pokok saja, tetapi dia masih mengemukakan diferensiasi tipe – tipe dan kombinasi tipe – tipe tersebut.
a.       Diferensiasi tipe – tipe
Pada setiap tipe masih dapat dikemukakan adanya variasi lain, yaitu berdasarkan komponen yang paling menentukan dalam tipe tersebut. Misalnya pada manusia teori masih dapat dibedakan menjadi tiga variasi, yaitu :
1)      Manusia teori empiris
2)      Manusia teori sebagai rasionalis
3)      Manusia teori sebagai kritisis

b.      Kombinasi tipe – tipe

Keenam tipe yang telah disebutkan di atas adanya hanya di dalam teori dan tidak akan kita  jumpai dalam kehidupan nyata. Karena dalam kehidupan nyata, yang biasa kita jumpai justru kombinasi dari tipe – tipe tersebut. Misalnya manusia yang memiliki kombinasi tipe teori dan tipe keagamaan atau manusia yang memiliki kombinasi tipe teori dan tipe ekonomi. Tetapi ada juga yang memiliki kombinasi lebih dari dua tipe. 

Komentar

Postingan populer dari blog ini

TEORI ATRIBUSI (1) : Teori Atribusi Harrold Kelley

Auto anamnesa dan Alo anamnesa