KONFORMITAS (2): Remaja dan Konformitas

Masa Remaja(adolescence) merupakan peralihan masa perkembangan sejak usia sekitar 10-11, atau bahkan lebih awal sampai masa remaja akhir atau usia dua puluhan awal, melibatkan perubahan besar dalam aspek fisik, kognitif, dan psikososial yang berkaitan(Papalia, Olds, & Feldman, 2009). Salah satu tugas perkembangan masa remaja yaiu berhubungan dengan penyesuaian sosial. Hal terpenting dan tersulit adalah penyesuian diri dengan meningkatnya pengaruh kelompok sebaya, perubahan dalam perilaku sosial, pengelompokkan sosial yang baru, nilai-nilai baru dalam seleksi persahabatan (E.B Hurlock, 1999,h.213).
Menurut Baron dan Byrne konformitas remaja adalah penyesuaian perilaku remaja untuk menganut pada norma kelompok acuan, menerima ide atau aturan-aturan yang menunjukkan
bagaimana remaja berperilaku(2004, h.206). Menurut Hurlock, karena remaja lebih banyak berada di luar rumah bersama teman-teman sebaya sebagai kelompok, maka dapatlah dimengerti bahwa pengaruh teman-teman sebaya pada sikap, pembicaraan, minat, penampilan dan perilaku terkadang lebih besar daripada pengaruh keluarga(E.B Hurlock, 1999,h.213). Misal, seperti halnya saat kebanyakan teman sebayanya menyukai K-POP, maka ia cenderung untuk ikut menyukai K-POP.

Fuhrmann(1990) menyatakan bahwa jenis kelamin mempengaruhi kecenderungan remaja melakukan konformitas terhadap teman sebaya. Remaja perempuan lebih mudah melakukan konformitas terhadap kegiatan-kegiatan yang dilakukan dengan teman sebaya. Alasan remaja perempuan lebih mudah melakukan konformitas terhadap teman sebaya menurut Richmond-Abbott(1992) dikarenakan remaja perempuan lebih membutuhkan teman yang dapat dipercaya sebagai sumber dukungan emosional. Lips(2005) menambahkan bahwa kebutuhan dukungan emosional tersebut membuat remaja perempuan rela melakukan sesuatu yang sesuai dengan teman sebayanya agar tidak kehilangan dukungan emosional dari mereka. Seperti saat kebanyakan teman sebanyanya menyukai K-POP, maka ia akan menyukai K-POP juga agar tidak kehilangan dukungan emosional dari temannya.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

TEORI ATRIBUSI (1) : Teori Atribusi Harrold Kelley

Auto anamnesa dan Alo anamnesa