BULLYING (5) : Karakteristik Perilaku Bullying
Astuti (2008) membagi
karakteristik pada pelaku bullying dan
korban bullying, yaitu:
a.
Pelaku bullying :
1)
Hidup berkelompok dan menguasai
kehidupan sosial siswa disekolah.
2)
Menempatkan diri di tempat tertentu di
sekolahnya
3)
Merupakan tokoh populer di sekolah
4)
Gerak-geriknya seringkali dapat
ditandai; sering berjalan di depan, sengaja menabrak, berkata kasar,
menyepelekan atau melecehkan.
b.
Korban bullying :
1)
Pemalu, pendiam, penyendiri.
2)
Bodoh atau dungu.
3)
Mendadak menjadi peyendiri atau pendiam.
4)
Sering tidak masuk sekolah dengan alasan
tidak jelas.
5)
Berperilaku aneh atau tidak biasa
(takut/marah tanpa sebab, mencoret-coret, dsb).
Astuti (2008) menambahkan bahwa tanda-tanda pelaku bullying adalah sebagai berikut:
a.
Rasa percaya diri anak yang diatas
rata-rata
b.
Kepribadian yang impulsive
c.
Kurang empati terhadap pada kawan yang
tampak memerlukan bantuan
d.
Sulit menaati peraturan/ suka
membangkang
e.
Tampak gemar pada tindakan-tindakan
kekerasan (baik dari media televisi, bacaan, internet, ataupun di kehidupan
nyata)
Coloroso (2006) juga menambahkan bahwa
karakteristik pelaku bullying, diantaranya adalah:
a.
Suka mendominasi orang lain.
b.
Suka memanfaatkan orang lain untuk
mendapatkan keinginannya.
c.
Sulit melihat situasi dari titik pandang
orang lain.
d.
Hanya perduli pada keinginan dan
kesenangan sendiri, bukan pada kebutuhan, hak-hak, dan perasaan-perasaan orang
lain.
e.
Cenderung melukai anak lain ketika ada
pengawasan dari orang tua atau orang dewasa yang lain.
f.
Memandang anak yang lebih lemah sebagai
mangsa.
g.
Menggunakan kesalahan, kritikan, dan
tuduhan-tuduhan yang keliru untuk memproyeksikan ketidakcakapannya pada target.
h.
Tidak mau bertanggung jawab pada
tindakannya.
i.
Tidak memiliki pandangan terhadap
konsekuensi jangka pendek, jangka panjang dan yang tidak diinginkan dari
perilakunya saat itu.
Rigby (2007) juga
menambahkan bahwa perilaku bullying
mempunyai tiga karakteristik, diantaranya yaitu:
a.
Ada perilaku agresi yang menyenangkan
pelaku untuk menyakiti korbannya.
b.
Tindakan itu dilakukan secara tidak
seimbang sehingga menimbulkan perasaan tertekan korban.
c.
Perilaku itu dilakukan secara
berulang-ulang.
Olweus (2005) menambahkan lagi bahwa karakteristik
pelaku bullying diantaranya adalah:
a.
Pribadi
yang impulsive yaitu seseorang yang kurang memiliki kontrol yang baik terhadap
segala hal.
b.
Seseorang
yang memiliki keinginan yang kuat untuk mendominasi orang lain
c.
Memiliki
empati yang rendah terhadap orang lain
Daftar Pustaka
Astuti. (2008). Meredam Bullying: 3 Cara Efektif mengatasi Kekerasan pada Anak. Jakarta: Grasindo
Coloroso, Barbara (2006). Stop bullying (memutus rantai kekerasan anak dari pra sekolah hingga SMU. Jakarta: PT. Serambi Ilmu Semesta
Olweus, Dan. (2005). Bullying at School: What we know and what we can do. Blackwell Publishing: Australia
Rigby. (2007). Bullying in schools and what to do about it. Australia: ACER Press
Komentar
Posting Komentar