KECEMASAN (6) : Penyebab Kecemasan - Pendekatan Fisologis

Banyak hal yang membuat seseorang menjadi cemas. Beberapa penyebab dari kecemasan sendiri dapat dijelaskan melalui pendekatan psikologi. Pendekatan tersebut terdiri dari, pendekatan psikodinamik, pendekatan kognitif, pendekatan fisiologis dan pendekatan eksistesial-humanistik. (Semiun, 2006)
3)      Pendekatan Fisologis

Menurut pendekatan ini, kecemasan diakibatkan karena adanya inhibisi neural yang tidak mencukupi. Rasa cemas dialami seseorang karena adanya kegiatan neurologis yang berlebihan pada daerah otak yang menyebabkan rangsangan emosinal terkhusus. Kegiatan neurologis yang berlebihan dapat diartikan sebagai akibat dari neuron-neuron penghambat yang biasanya mengurangi kegiatan neurologis dalam otak manusia tidak berfungsi secara aktif. Penyebab yang lain adalah tingkatan sodium laktase yang tinggi, karena dengan meningkatnya sodium lactase dalam tubuh manusia akan mengakibatkan seseorang menjadi panik.
Kecemasan dalam pendekatan fisiologis juga memiliki hubungan dengan keadaan fisiologis pergeseran katup jantung. Hal ini dikuatkan dengan penelitian Gorman pada tahun 1984 dan Da Costa pada tahun 1971. Pergeseran katup lumrah terjadi pada 5 dari 20% penduduk yang normal, sedangkan untuk penduduk yang mengalami kecemasan terdapat 40 orang dari 50% penderita yang mengalami pergeseran katup jantung. Berdasarkan hasil penelitian tersebut dapat diartikan bahwa simtom-simtom fisiologis seperti pergesaran katup ataupun denyut jantung yang cepat memiliki hubungan dengan kecemasan. Selain faktor fisiologis yang nyata dialami oleh seseorang, kecemasan juga dipengaruhi oleh faktor genetic. Hal tersebut dikuatkan dengan bukti penelitian terhadap anak kembar yang dilakukan oleh Slater dan Shields pada tahun 1969, serta oleh Torgersen pada tahun 1979 dan 1983. Penelitan tersebut menghasilkan bahwa subjek yang kembar identik memiliki tingkat kecemasan yang sama daripada subjek kembar tidak identik.

DAFTAR PUSTAKA

Semiun, Y. (2006). Kesehatan Mental 2. Yogyakarta: Kanisius.


Komentar

Postingan populer dari blog ini

TEORI ATRIBUSI (1) : Teori Atribusi Harrold Kelley

Auto anamnesa dan Alo anamnesa