PERILAKU ASERTIF (1) : Pengertian Perilaku Asertif

Perilaku asertif menurut Lazarus  (1976) adalah perilaku yang memiliki ketegasan yang terjadi karena adanya kebebasan emosi dari setiap usaha untuk membela hak-haknya serta
adanya keadaan yang efektif yang mendukung meliputi : (a). Mengetahui hak pribadi. (b). Berbuat sesuatu untuk mendapatkan hak-hak tersebut dan melakukan hal itu sebagai usaha untuk mencapai kebebasan emosi.
Rathus (1981) memberi batasan asertivitas sebagai kemampuan mengekspresikan perasaan, membela hak secara sah dan menolak permintaan yang dianggap tidak layak serta tidak menghina atau meremehkan orang lain. Fansterheim dan Baer (1995) mengatakan bahwa perilaku asertif adalah perilaku yang menyatakan atau bersikap positif yakni dengan cara berterus terang atau secara tegas.
Perilaku asertif menurut Sadarjoen (2005) dapat dikatakan bila seseorang mampu menegakkan hak-hak pribadi dengan cara mengekspresikan pikiran, perasaan, dan keyakinan yang ada dalam dirinya dengan cara langsung melalui ungkapan verbal yang dilakukan dengan jujur dan dengan cara nyaman tanpa mengabaikan hak-hak orang lain.
Berdasarkan uraian di atas dapat disimpulkan perilaku asertif adalah suatu kemampuan mengekspresikan perasaan positif maupun negatif, mampu membela hak-hak pribadi secara positif dan mampu menolak permintaan yang memang tidak diinginkannya.

DAFTAR PUSTAKA
Fensterheim & Bear (1995). Jangan Bilang YA Bila Anda Akan Mengatakan Tidak. Jakarta: Gunung Jati
Lazarus, R. (1976). Patterns of adjusment. 3rd edition. Tokyo: McGraw Hill Kogakusha Ltd
Rathus, S.A. (1981). Essentials of psychology. New york: holt rinehart and winston
Sadarjoen, S.S. (2005). Konflik Marital. Bandung: Rafika Aditama

Komentar

Postingan populer dari blog ini

TEORI ATRIBUSI (1) : Teori Atribusi Harrold Kelley

Auto anamnesa dan Alo anamnesa