KECEMASAN (4) : Penyebab Kecemasan – Pendekatan Psikodinamik

Banyak hal yang membuat seseorang menjadi cemas. Beberapa penyebab dari kecemasan sendiri dapat dijelaskan melalui pendekatan psikologi. Pendekatan tersebut terdiri dari, pendekatan psikodinamik, pendekatan kognitif, pendekatan fisiologis dan pendekatan eksistesial-humanistik. (Semiun, 2006)
1)      Pendekatan Psikodinamik

Menurut penekatan ini kecemasan dapat dialami seseorang apabila di dalam dirinya terdapat konflik intrapsikis. Banyak tokoh yang membahas konflik intrapsikis dalam pendekatan ini, tetapi berbeda dengan Freud. Freud menjelaskan penyebab kecemasan sesuai dengan tipe-tipe kecemasan yang sudah pernah dibahas sebelumnya.
Pertama, hal-hal yang menyebabkan seseorang mengalami kecemasan realistis adalah ancaman-ancaman yang berasal dari dunia eksternal, misalkan seperti penyakit, masalah keuangan, dan kegagalan untuk mencapai sesuatu yang diinginkanya. Kedua yaitu tipe kecemasan moral, tipe kecemasan ini dapat dialami seseorang karena disebabkan oleh konflik internal yang berhubungan dengan impuls-impuls “id” yang dimimiliki seseorang. Kecemasan ini terjadi karena “id” yang dimiliki seseorang mencari pemuasan terhadap kebutuhan-kebutuhanya, tetapi dihalangi oleh “ego” dan “superego”. Misalnya, ada seorang laki-laki yang ingin melakukan hubunngan suami-istri dengan pacarnya, tetapi niatnya tersebut tidak disetujui oleh “superego” sehingga terjadi konflik di dalam dirinya dan mengakibatkan kecemasan. Ketiga yaitu tipe kecemasan neurotik, yang meyebabkan seseorang mengalami kecemasan ini adalah ketika “superego” tidak efektif dalam mengekang “ego” dan akhirnya akn mengakibatkan perilaku yang tidak terkontrol.
Sesuai penjabaran di atas, dapat di simpulkan bahwa faktor yang mempengaruhi kecemasan adalah, tingkat konflik dalam kepribadian dan efektivitas dari mekanisme pertahanan individu. Artinya seseorang akan merasa cemas ketika superego mereka tidak bisa fleksibel ketika meghadapi konflik.  Selain itu kemampuan seseorang dalam menggunakan mekanisme pertahanan diri juga mempengaruhi mereka dalam menghadapi konflik juga mampu membantu seseorang dalam mengatasi kecemasan yang dimiliki.

DAFTAR PUSTAKA

Semiun, Y. (2006). Kesehatan Mental 2. Yogyakarta: Kanisius.


Komentar

Postingan populer dari blog ini

TEORI ATRIBUSI (1) : Teori Atribusi Harrold Kelley

Auto anamnesa dan Alo anamnesa