DEWASA TENGAH (1) : Berbagai hubungan pada masa Dewasa Tengah
Masa dewasa tengah baya disebut usia setengah
baya. Masa ini berkisar antara usia 40-60 tahun, dimana pada usia ini diitandai
dengan berbagai perubahan fisik maupun mental (Hurlock, 1980:320). Masa dewasa
tengah juga merupakan masa transisi dari masa dewasa awal
ke masa dewasa akhir
dan kemudian menuju ke masa lansia. Dikatakan pula kehidupan yang sebenarnya
baru dimulai dari masa ini atau yang biasa disebut “Life Begins at 40”, topik
tersebut cukup populer dibicarakan banyak pihak, ditulis dalam banyak buku dan
tetap menjadi bahasan yang cukup menarik bagi beberapa kalangan tertentu.
Masa paruh baya ini biasanya merupakan
periode yang ditakuti sehingga tidak jarang menimbulkan stres tersendiri bagi
individu yang sedang mencapai masa ini. Banyak hal pada masa dewasa tengah in
menarik untuk dikaji termasuk didalamnya bentuk-bentuk stres yang mungkin
sering terjadi apabila tugas perkembangan pada masa ini gagal dilakukan maupun
masalah-masalah lain yang mungkin rentan terjadi pada masa ini.
Masa ini juga merangkul
keanekaragaman jalur hidup yang lebih besar dibandingkan sebelumnya (Brown,
Bulanda, dan Lee,2005), seseorang yang berusia 45 tahun mungkin bahagia dengan
pernikahannya, kohabitasi dijurang percintaan. Bagi kebanyakan orang usia paruh baya,
Bagi kebanyakan
orang dewasa berusia paruh baya, hubungan merupakan kunci terpenting untuk
kesejahteraan (Markus et al., 2004) hal ini bias menjadi sumber kesehatan dan
kepuasan yang utama, tetapi juga dapat memberikan tuntutan yang membuat stress
(Lachman; 2004). Rasa tanggung jawab dan kepedulian
pada orang lain bisa merusak kesejahteraan perempuan ketika berbagai masalah
atau bencana melanda pasangan, anak-anak, orang tua, teman, atau rekan
kerjanya. “stress demi orang lain” ini bisa membantu menjelaskan mengapa
perempuan diusia paruh baya terutama rentan terkena depresi dan masalah
kesehatan mental lainnya dan mengapa, seperti yang akan kita lihat, mereka
cenderung tidak bahagia dengan pernikahan mereka daripada laki-laki (Antonucci
& Akiyama, 1997; Thomas,1997)
Komentar
Posting Komentar