DEWASA TENGAH (2) : Berbagai Teori Kontak Sosial
·
Teori konvoi social (social convoy
theory), orang-orang berpindah
melalui kehidupan yang dikelilingi oleh konvoi
social: berbagai lingkaran teman dan keluarga dekat dengan berbagai kadar
kedekatan, yang dapat mereka andalkan untuk bantuan, kesejahteraan, dan
dukungan social, dan
kepada mereka juga kita menawarkan kepedulian, perhatian,
dan dukungan (Antonucci & Akiyama 1997; Kahn & Antonucci, 1980). Karakteristik seseorang (gender,ras, agama,
usia, pendidikan, dan status pernikahan) bersamaan dengan karakteristik situasi
seseorang 9pengharapan peran, peristiwa hidup, tekanan keuangan, dan komposisi
konvoi, atau jaringan dukungan ; jumblah dan bentuk dukungan social yang
diterima seseorang; dan kepuasan yang
dihasilk dari dukungan ini. Seluruh factor ini memberikan kontribusi terhadap
kesehatan dan kesejahteraan (Antonucci, Akiyama dan marline, 2001). Orang-orang
yang berusia paruh baya dalam Negara-negara industrial cenderung memiliki
konvoi terbesar, karna mereka menikah, punya anak, memiliki orang tua yang
masih hidup, dan masih bekerja, kecuali mereka telah pensiun dini (Antonucci et
al,2001). Konvoi perempuan, terutama lingkaran dalam, cenderung lebih besar
dibandingkan laki-laki (Antonucci & Akiyama,1997).
·
Teori
selektivitas social emosional (socioemotional selectivity theory) dari Laura
Carstensen (1991,1995, 1996; Carstensen, Isaacowitz dan Charles, 1999)
menawarkan sudut pandang rentang kehidupan pada cara orang-orang memilih dengan
siapa mereka akan menghabiskan waktu mereka. Menurut carstensen, interaksi
social memiliki tiga tujuan utama :
(1)
Sebagai sumber informasi
(2)
Membantu orang-orang
mengembangkan dan mempertahankan kesadaran diri
(3)
Sumber kenikmatan dan kenyamanan
atau kesejahteraan emosional.
Pada
masa dewasa tengah, meskipun pencarian informasi tetap penting (Fung,
carstensen, dan Lang, 2001), fungsi orisinal dan pengaturan emosi dari kontak
social kembali menjadi penekanan. Dengan kata lain, orang-orang usia paruh baya
makin mencari orang lain yang membuat mereka merasa nyaman. Dalam penelitian
yang menguji teori ini, orang-orang usia paruh baya dan yang lebih tua
menempatkan penekanan yang lebih besar pada hubungan yang dekat secara
emosional dalam memilih pasangan social hipotetis dibandingkan mereka yang
lebih muda (Carstensen et al., 1999).
Komentar
Posting Komentar