DEWASA TENGAH (10) : Sarang yang Kosong dan Pengisiannya Kembali


Hasil gambar untuk SARANG KOSONG

Sindrom sarang kosong (empty nest syndrome) menyatakan bahwa kepuasan pernikahan akan mengalami penurunan karena orang tua memperoleh banyak kepuasan dari anak-anaknya, dan oleh karena itu, kepergian anak dari kelurga akan meninggalkan orang tua
dengan perasaan kosong. Meski sindrom kosong berlaku bagi beberpa orang tua yang hidup memlalui anak-anaknya, sarang yang kosong tersebut biasanya tidak menurunkan kepuasaan pernikahan. Melainkan, sebaliknyalah yang terjadi, kepuasaan pernikahan meningkat pada tahun-tahun pasca membesarkan anak. Kini, karna anak-anak telah pergi, pasangan pernikahan mempunyai lebih banyak waktu untuk mengejar minat karir dan lebih banyak waktu untuk mereka habiskan bersama.
Dalam iklim ekonomi yang tak menentu saat ini, pengisiian kembali sarang yang kosong menjadi kejadian yang umum karna anak-anak yang telah dewasa kembali tinggal dirumah setelah tidak mengalami kesuksesaan dalam karir atau karna sesuatu perceraian. Dalam satu penelitian, 42% orang tua yang sudah setengah baya mengatakan bahwa mereka mengalami konflik yang serius dengan anak-anak dewasa yang tinggal bersama mereka (Clemens & Axelson, 1985). Salah satu keluhan yang paling umum disuarakan oleh anak-anak yang sudah dewasa maupun orang tuanya adalah hilangnya privasi. Singkatnya, apabila anak-anak yang sudah dewasa kembali tinggal drumah, ketidakseimbangan dalam kehidupan keluarga tercipta, yang memerlukan banyak penyesuain pada pihak orang tua dan anak-anaknya yang dewasa tersebut.


Komentar

Postingan populer dari blog ini

TEORI ATRIBUSI (1) : Teori Atribusi Harrold Kelley

Auto anamnesa dan Alo anamnesa