TIPE KEPRIBADIAN INTROVERT (3) : Fungsi Introversi
Kedua
tipe kepribadian baik itu introversi ataupun ekstraversi memiliki empat fungsi
yang bisa membentuk beberapa orientasi ataupun jenis untuk masing-masing tipe
kepribadian. Fungsi tersebut terdiri dari fungsi pikiran (thinking), perasaan (feeling), pengindraan (sensing),
dan terakhir intuisi (intuiting).
Fungsi
fikiran adalah kemampuan intelektual seseorang dalam memahami ide yang dimiliki
untuk memahami lingkungan sekitarnya dan memecahkan masalah. Perasaan adalah
fungsi evaluasi, akan menerima atau menolak ide atau objek berdasarkan
kemampuan mereka dalam mnciptakan perasaan yang positif ataupun negative,
member pengalaman subjektif manusia
seperti kenikmatan, rasa sakit, marah, takut, sedih, gembira, dan cinta. Kedua
fungsi ini dapat menjadi fungsi rasional karena saling mampu membedakan antara
dua hal yang berarti.
Fungsi
selanjutnya adalah pengindraan, fungsi yang melibatkan oprasi dari seluruh
indra yang berada dalam tubuh manusia, seperti melihat, mendengar, menjilat,
membau serta merespon rangsang dalam tubuh itu sendiri. Melalui fungsi
Pengindraan tiap individu mampu menciptkan fakta-fakta konkrit dan merupakan
represntasi dari lingkungan sekitarnya.
Fungsi instuisi yaitu persepsi secara tidak sadar yang bertujuan untuk
mendapatkan kebenaran tanpa melalui fakta yang konkrit. Kedua fungsi ini
termasuk dalam fung nonrasional, karena keduanya sama-sama mampu merespon
stimuli nyata ataupun tidak nyata.
Berdasarkan
pembahasn di atas, maka fungsi introversi dapat di jelaskan menjadi empat
fungsi yang terdiri dari.
a. Introversi
fikiran, yaitu tipe orang yang memiliki emosi
datar, mengambil jarak dengan orang lain,dan senang dengan ide-ide abstrak, dan
berpura-pura ingin menyukai orang lain dan benda-benda konkrit. Mereka suka
untuk mengembara dengan fikiranya sendiri dan tidak mempedulikan apakah
ide-idenya mampu diterima orang lain atau tidak. Orang dengan tipe ini lebih
terkesan keras kepala, kurang perhatian, arogan, dan dingin.
b. Introversi
perasaan, yaitu tipe orang yang memiliki perasaan
emosional kuat tetapi menyembunyikan perasaan tersbut. Orang seperti ini
menilai segala hal dengan memakai persepsi subjektifnya, mengabaikan pandangan
dan keyakinan tradisional, pendiam, sederhana, dan tidak dapat diduga. Mereka
terkesan memiliki rasa percaya diri yang bagus dan kehidupan jiwa yang
harmonis, tetapi perasaanya mudah hancur oleh badai emosi. Mereka juga suka
membuat orang disekitarnya merasa tidak nyaman dengan bersikap dingin.
c. Introversi
Pengindraan, orang yang cenderung terbenam dalam
sensasi jiwanya sendiri, dan memandang dunia sebagai sesuatu yang tidak
menarik. Orang seperti ini lebih suka berpenampilan kalem, bisa mengontrol
diri, tetapi membosankan. Fakta yang ada disekitar orang dengan tipe ini akan
maknai secara subjektif bahkan sampai berbeda dengan sifat aslinya. Mereka yang
memiliki introversi pengindraan secara berlebihan dapat mengalami halusinasi,
dan suka berbicara tentang hal-hal yang tidak bisa dipahami orang lain.
d. Introversi
Intuisi, orang dengan tipe ini terisolir dalam
dunia gambaran primodial yang mereka sendiri tidak tahu maknanya. Mereka tidak
mampu melakukan komunikasi dengan orang lain secara intensif dan efektif.
Termasuk orang yang tidak praktis dan sering memahami fakta secara subjektif.
Namun dengan persepsi intuitif yang dimilikinya mampu mendorong oranhg lain
mengambil keputusan yang istimiwa (Alwisol, 2009).
Bibliography
Alwisol. (2009). Psikologi
Kepribadian. Malang: UMM Pres.
Komentar
Posting Komentar