AUTISME (5) : Jenis-Jenis Gangguan Perkembangan Perpasiv (PDD)
- Autistic
Disorder (Autism) Muncul sebelum usia 3 tahun dan
ditunjukkan adanya hambatan dalam interaksi sosial, komunikasi dan
kemampuan bermain secara imaginatif serta adanya perilaku stereotip pada
minat dan aktivitas.
- Asperger’s Syndrome
Hambatan perkembangan interaksi sosial dan adanya minat dan aktivitas yang
terbatas, secara umum tidak menunjukkan keterlambatan bahasa dan bicara,
serta memiliki tingkat intelegensia rata-rata hingga di atas rata-rata.
- Pervasive
Developmental Disorder – Not Otherwise Specified (PDD-NOS)
Merujuk pada istilah atypical
autism, diagnosa PDD-NOS berlaku bila seorang anak
tidak menunjukkan keseluruhan kriteria pada diagnosa tertentu (Autisme,
Asperger atau Rett Syndrome).
- Rett’s
Syndrome Lebih sering terjadi pada anak perempuan dan
jarang terjadi pada anak laki-laki. Sempat mengalami perkembangan yang
normal kemudian terjadi kemunduran/kehilangan kemampuan yang dimilikinya;
kehilangan kemampuan fungsional tangan yang digantikan dengan
gerakkan-gerakkan tangan yang berulang-ulang pada rentang usia 1 – 4
tahun.
- Childhood Disintegrative Disorder (CDD)
Menunjukkan perkembangan yang normal selama 2 tahun pertama usia
perkembangan kemudian tiba-tiba kehilangan kemampuan-kemampuan yang telah
dicapai sebelumnya.
Diagnosa Pervasive Develompmental Disorder Not Otherwise Specified (PDD –
NOS) umumnya digunakan atau dipakai di Amerika Serikat untuk menjelaskan adanya
beberapa karakteristik autisme pada seseorang (Howlin, 1998: 79). National Information
Center for Children and Youth with Disabilities (NICHCY) di Amerika
Serikat menyatakan bahwa Autisme dan PDD – NOS adalah gangguan perkembangan
yang cenderung memiliki karakteristik serupa dan gejalanya muncul sebelum usia
3 tahun. Keduanya merupakan gangguan yang bersifat neurologis yang
memengaruhi kemampuan berkomunikasi, pemahaman bahasa, bermain dan kemampuan
berhubungan dengan orang lain. Ketidakmampuan beradaptasi pada perubahan dan
adanya respon-respon yang tidak wajar terhadap pengalaman sensoris seringkali
juga dihubungkan pada gejala autisme.
Komentar
Posting Komentar