ORIENTASI KOGNITIF (4) : Sistem A-B-X Newcomb
Sistem ini di kemukakan oleh Newcomb.
Teori Newcomb tidak berbeda dari teori P-O-X dari heider. Akan tetapi newcomb
menambahkan faktor komunikasi atar individu dan hubungan dengan kelompok.
Komunikasilah yang memungkinkan orang untuk saling
berorientasi atau
bersama-sama berorientasi kepada suatu objek. Tindakan Komunikatif yang paling
sederhana adalah seseorang (A) menyampaikan informasi kepada orang lain (B)
tentang sesuatu (X).
Menurut Newcomb ada dua macam sistem
orientasi, yaitu:
Ø sistem
individual (dalam diri sendiri).
Ø sistem
kelompok (menyangkut hubungan-hubungan antar individu).
Kedua sistem di atas minimalnya
memerlukan komponen-komponen sebagai berikut:
1)
Sikap A terhadap X
2)
Atraksi A terhadap B
3)
Sikap B terhadap X
4)
Atraksi B terhadap A
Ada
dua macam sikap, yaitu menyukai (favourable),
dan tidak menyukai (unfavourable),
sedangkan atraksi dibedakan menjadi dua bagian , positif dan negatif. Dengan
demikian A dan B memiliki sikap:
-
Yang sama terhadap X (keduanya menyukai
atau tidak menyukai)
-
Yang berbeda terhadap X (yang satu
menyukai dan yang satu tidak)
Hal
sama terjadi pada atraksi. Jika sikap dan atraksi dari A dan B sama, terjadilah
keadaan simetris. Jika tidak, terjadilah keadaan asimetris.
Model ABX
Newcomb
|
Model Newcomb melibatkan tiga unsur, yaitu A dan B yang mewakili dua orang individu yang berinteraksi, dan X sebagai hal yang dibicarakan.
Contoh kasus sistem kelompok:
Konser Lady Gaga yang akan digelar pada
bulan Juni lalu banyak masyarakat yang setuju dan tidak (mengharamkan), pada
kasus ini kita bisa menggunakan teori ABX Newcomb. Dimana X adalah konser Lady
Gaga , A adalah masyarakat yang setuju dengan adanya konser tersebut dan B
adalah masyarakat yang tidak setuju (mengharamkan). Disini timbul sedikit
konflik yang terjadi antara masyarakat yang memiliki perbedaan pendapat. Ini
mengharuskan pihak-pihak tersebut mencari kesepakatan, maka salah satu pihak
akan berkomunikasi dengan pihak lain mengenai hal positif dari konser tersebut
sehingga dapat mengubah pendapat pihak lain untuk mencapai kesepakatan.
Simetri memiliki manfaat. Manfaat
simetri ini adalah sebagai berikut:
1) Memungkinkan seseorang untuk
memprediksi tingkah laku orang lain. Jika A dan B memiliki orientasi yang sama
tentang X, maka A dan B dengan mudah dapat menyesuaikan orientasinya.
2) Jika A dan B memiliki sikap yang sama
terhadap X, maka A dan B akan lebih yakin pada orientasinya sendiri kepada X.
Asimetri mengakibatkan ketegangan
(tension) yang mendorong tingkah laku menuju simetri. Kadar arus menuju simetri
bisa rendah dan bisa tinggi tergantung dari beberapa faktor:
1)
Tingkat perbedaan sikap antara A dan B.
2)
Tanda (+/-) dan tingkat atraksi A dan B.
3)
Tingkat pentingnya X (objek komunikasi).
4)
Keyakinan pada orientasi diri masing-masing.
5)
Relevansi X terhadap sistem.
Komentar
Posting Komentar