Tunanetra (A) : 1. Low Vision dan Buta

Tunanetra adalah sebutan untuk individu yang mengalami gangguan pada indra penglihatan. Dikelompokkan menjadi:

1.1.        Anak dengan sedikit penglihatan (low vision)
Mereka yang bila melihat sesuatu, mata harus didekatkan/dijauhkan, atau pemandangan kabur jika melihat sesuatu. Untuk mengatasi permasalahan biasanaya mereka menggunakan kontak lensa/ kacamata.
Ciri-ciri fisik  low vision:
-       Kurang melihat (kabur), tidak mampu mnegenali orang pada jarak 6 m
-       Menulis dan membaca dengan jarak sangat dekat
-       Hanya membaca huruf yang berukuran besar
-       Mata tampaklain, terlihat putih di tengah mata (katarak), atau kornea (bagian bening di depan mata) terlihat berkabut
-       Terlihat tidak menatap lurus ke depan
-       Memicingkan mata atau mengerutkan kening terutama di cahaya atau saat mencoba melihat sesuatu.
-       Lebih sulit melihat pada malam hari daripada siang hari
-       Pernah menjalani operasi mata atau memakai kacamata yang sangat tebal, tetapi masih tidak dapat melihat dengan jelas.

Anak dengan gangguan penglihatan dibagi lagi menjadi :
1)    Ukuran ketajaman penglihatan:
a)    Mampu melihat dengan acuity 20/70 (anak tunanetra melihat dari jarak 20 feet sedangkan anak normal 70 feet)
b)    Mampu membaca huruf E paling besar di Snellen chart dari jarak 20 feet ( acuity 20/200 – legal blind)
2)    Keterbatasan penglihatan”
a)    Mengenal bentuk atau objek dari berbagai jarak
b)    Menghitung jari dari berbagai jarak
c)    Tidak mnegenal tangan yang digerakkan

1.2.        Anak Buta (Blind)
Buta total bila tidak melihat dua jari di mukanya atau hanya melihat sinar atau cahaya yang lumayan dipergunakan untuk orientasi mobilitas. Dan mereka tidak bisa menggunakan huruf lain selain huruf braille.
Ciri-ciri fisik buta total (blind)
-       Mata juling
-       Sering berkedip/mata bergoyang terus
-       Menyipitkan mata dan mengerutkan dahi
-       Kelopak mata merah
-       Mata infeksi
-       Gerakan mata tak beraturan dan cepat
-       Mata selalu berair (mengeluarkan air mata),
-       Pembengkakan pada kulit tempat tumbuh bulu mata
Anak dengan keterbatasan penglihatan berat (buta) dikelompokkan menjadi:
a)    Mempunyai persepsi cahaya (light perception)
b)    Tidak memiliki persepsi cahaya ( no light perseption)


Dalam persepsi pendidikan tunanetra dikelompokkan menjadi :
1)    Mampu membaca huruf cetak standar
2)    Mampu membaca huruf cetak standar dengan bantuan kaca pembesar
3)    Mampu membaca huruf cetak dalam ukuran besar (ukuran huruf no. 18)
4)    Mampu membaca huruf cetak kombinasi, cetakan reguler dan cetakan besar
5)    Menggunakan huruf braille tetapi masih bisa melihat cahaya.



Komentar

Postingan populer dari blog ini

TEORI ATRIBUSI (1) : Teori Atribusi Harrold Kelley

Auto anamnesa dan Alo anamnesa