PROKRASTINASI (2) : Pengertian Prokrastinasi

Prokratinasi dalam Bahasa Latin berasal dari kata  procrastinare yang terdiri dari kata pro yang berarti meneruskan dan crastinus yang artinya hingga besok (Ferrari, Johnson, & McCown, 1995; Burka & Yuen, 2008; Knaus, 2010). Bangsa Mesir memiliki dua kata yang diartikan sebagai prokrastinasi, yaitu kata pertama diartikan sebagai kebiasaan bermanfaat dari menghindari pekerjaan yang dirasa tidak perlu dan usaha terus menerus sehingga bisa
menghemat energi, sedangkan kata kedua dilambangkan sebagai suatu kebiasaan yang memiliki bahaya karena rasa malas untuk menyelesaikan pekerjaan yang dibutuhkan (Ferrari, Johnson, & McCown, 1995; Burka & Yuen, 2008; Knaus, 2010).
Milgram mendefinisikan prokrastinasi secara multidimensi yang meliputi urutan perilaku penundaan, menghasilkan perilaku yang kurang lancar, melibatkan penundaan sebagai hal yang perlu untuk dilakukan, serta dapat menghasilkan gangguan emosional (Ferrari, Johnson, & McCown, 1995). Prokrastinasi yang dialami individu menurut Popoola digambarkan dengan individu yang tahu apa yang seharusnya dilakukan, dapat melakukan pekerjaan tersebut, sedang berusaha untuk melakukannya, namun tidak segera melakukannya (Akinsola, Tella, & Tella, 2007), sedangkan Noran mendefiniskan prokrastinasi sebagai perilaku menghindari melakukan tugas tertentu yang perlu diselesaikan dengan memilih melakukan kegiatan lain yang lebih menyenangkan (Akinsola, Tella, & Tella, 2007).
Prokrastinasi menurut Balkis dan Duru (2009) yaitu perilaku individu dalam meninggalkan pekerjaan yang seharusnya dilaksanakan atau telah direncanakan sebelumnya hingga waktu lain tanpa alasan yang bijaksana. Rozental dan Carlbring (2014) berpendapat bahwa prokrastinasi merupakan perilaku penundaan yang tidak masuk akal dalam memulai atau menyelesaikan pekerjaan karena adanya rasa tidak nyaman subjektif.
Hannok, Klassen, dan Krawchuk (2012) mendefinisikan prokrastinasi sebagai perilaku manusia secara umum yang melibatkan penundaan dalam memulai atau menyelesaikan tugas penting. Knaus (2010) menyebutkan bahwa prokrastinasi merupakan suatu kebiasaan bermasalah yang terjadi secara otomatis untuk menunda kegiatan penting dan segera hingga lain waktu serta proses penundaan tersebut memiliki konsekuensi tertentu.
Berdasarkan uraian di atas dapat disimpulkan bahwa prokrastinasi merupakan perilaku untuk menunda dalam memulai maupun menyelesaikan pekerjaan dan menggantikannya dengan pekerjaan lain yang kurang penting sehingga memiliki konsekuensi tertentu.

DAFTAR PUSTAKA
Akinsola, M. K., Tella, A., & Tella, A. (2007). Correlates of Academic Procrastination and Mathematics Achievement of University Undergraduate Students. Eurasia Journal of Mathematics, Science & Technology Education, 363-370.
Balkis, M., & Duru, E. (2009). Prevalence of academic procastination bahavior among pre-sevice teachers, and its relationship with demographics and individual preferences. Journal of Theory and Practice in Education, 18-32.
Burka, J. B., & Yuen, L. M. (2008). Procrastinatio: Why You Do It, What to Do About It NOW. Cambridge: Da Capo Press.
Ferrari, J., Johnson, J., & McCown, W. (1995). Procrastination and Task Avoidance, Theory, Research, and Treatment. New York: Springer.
Hannok, W., Klassen, R. M., & Krawchuk, L. L. (2012). Procrastination. In R. J. Levesque (Ed.), Encyclopedia of Adolescence, Volume 1 (p. 2181). New York: Springer New York.
Knaus, W. (2010). End Procrastination Now! McGraw-Hill Companies, Inc.
Rozental, A., & Carlbring, P. (2014). Understanding and Treating Procrastination: A Review of a Common Self-Regulatory Failure. Psychology, 1488-1502.



Komentar

Postingan populer dari blog ini

TEORI ATRIBUSI (1) : Teori Atribusi Harrold Kelley

Auto anamnesa dan Alo anamnesa