TIPE KEPRIBADIAN INTROVERT (2) : Aspek Kepribadian Tipe Introvert

Jung (Alwisol, 2012) menyatakan bahwa sikap introversi ditandai dengan pengarahan pribadi ke pengalaman subjektif, memusatkan diri pada dunia dalam dan privat di mana realita hadir dalam bentuk hasil pengamatan, cenderung penyendiri, tidak ramah, pendiam, senang
mengintrospeksi diri sendiri dan sibuk dengan kehidupan internal diri sendiri.
Ghufron dan Riswanita (2010) mengatakan bahwa individu dengan tipe kepribadian introvert dicirikan dengan selalu berorientasi pada pikiran dan perasaan, mangambil tindakan-tindakan atau keputusan-keputusan yang cenderung berdasar pada faktor subjektif, mempunyai penyesuaian pada dunia luar yang kurang baik, tertutup, sukar bergaul, kurang dapat menarik hati orang lain, namun mempunyai penyesuaian batin yang baik.
Eysenck dan Wilson (Kuntadi, 2004) mengklasifikasikan aspek-aspek tingkah laku operasional pada tipe kepribadian introvert, yaitu:
a.       Activity. Aspek ini mengukur bagaimana individu dalam melakukan aktivitasnya, apakah lamban dan tidak bergiarah atau energik dan gesit. Aktivitas di sini juga menunjukkan kegiatan apa yang dia sukai dan tidak disukai.
b.      Sociability. Aspek ini menjelaskan bagaimana individu melakukan kontak sosial, apakah senang menyendiri dan minder atau senang berkegiatan dan bertemu dengan banyak orang, sulit beradaptasi atau mudah beradaptasi, menyukai suasana ramah tamah atau sebaliknya.
c.       Risk Taking. Aspek ini mengukur apakah individu berani mengambil risiko atas tindakannya dan menyukai tantangan dalam aktivitasnya atau sebaliknya.
d.      Impulsiveness. Aspek ini untuk membedakan kecenderungan ekstrovert dan introvert berdasarkan cara individu mengambil tindakan, apakah cenderung impulsif, tanpa berfikir atau mengambil tindakan dengan hati-hati dan penuh pertimbangan.
e.       Expresiveness. Aspek ini mengukur bagaimana individu mengekspresikan emosinya. Apakah cenderung mampu mengendalikan dan mengontrol pikiran, tenang, dan dingin atau cenderung sentimental, penuh perasaan, mudah berubah pendirian, dan demonstratif.
f.       Reflectiveness. Aspek ini mengukur bagaimana ketertarikan individu pada ide, abstrak, pernyataan filosofis, apakah indiidu cenderung suka berfikir teoritis daripada bertindak dan melakukan.
g.      Responsibility. Aspek ini membedakan individu berdasarkan tanggugjawab terhadap tindakan maupun pekerjaannya.
Berdasarkan uraian teori di atas, penulis menyimpulkan bahwa tipe kepribadian introvert dapat diamati dari aspek activity, sociability, risk taking, impulsiveness, expresiveness, reflecttiveness, dan responsibility.

DAFTAR PUSTAKA
Alwisol. (2012). Psikologi Kepribadian. Malang: UMM Press
Ghufron., Riswanita. (2010) . Teori-Teori Psikologi. Yogyakarta: Ar Ruzz Media
Kuntadi, H. (2004). Gaya Pengambilan Keputusan Ditinjau Dari Tipe Kepribadian. Tesis


Komentar

Postingan populer dari blog ini

TEORI ATRIBUSI (1) : Teori Atribusi Harrold Kelley

Auto anamnesa dan Alo anamnesa