KECEMASAN BERKOMUNIKASI (1) : Pengertian Kecemasan Berkomunikasi

Kecemasan secara umum dimengerti sebagai emosi yang tidak menyenangkan, yang ditandai dengan istilah-istilah seperti kekhawatiran, keprihatinan, dan rasa takut, yang kadang-kadang dialami dengan tingkat yang berbeda-beda (Atkinson dkk, 1991). American Psychiatric Association (Duran&David, 2006) menyebutkan bahwa kecemasan adalah keadaan suasana-perasaan (mood) yang ditandai gejala-gejala jasmaniah seperti ketegangan fisik dan kekhawatiran
tentang masa depan. Kecemasan merupakan suatu sensasi aprehensif atau takut yang menyeluruh yang biasanya normal terjadi dan terkadang dikehendaki pada beberapa kondisi, tetapi akan menjadi abnormal jika berlebihan (Nevid dkk, 2003).
Berdasarkan uraian di atas, kecemasan dapat didefinisikan sebagai emosi yang tidak menyenangkan dan mengganggu, yang dapat menimbulkan rasa takut dan perasaan tidak mampu yang ditandai denga ciri-ciri fisik, perilaku, dan emosional.
Pengertian mengenai komunikasi telah banyak dikemukakan oleh ahli, diataranya Frank Dance (Littlejhon & Foss, 2009) mengatakan bahwa komunikasi merupakan pertukaran sebuah pemikiran atau gagasan. Menurut Rahmat (2001) komunikasi adalah peristiwa sosial atau peristiwa yang terjadi ketika manusia berinteraksi dengan manusia lainnya. Dahana dan Bhatnagar (Apollo, 2007) mendefinisikan komunikasi sebagai proses interaksi sosial yang melibatkan dua atau lebih individu yang berinteraksi, mereka mencoba untuk saling mempengaruhi ide, sikap, pengetahuan, dan tingkah laku satu sama lain.
Berdasarkan pendapat dari beberapa tokoh di atas, komunikasi dapat disimpulkan sebagai interaksi sosial yang melibatkan dua atau lebih individu untuk saling mengungkapkan gagasan, mempengaruhi ide, sikap, pengetahuan, dan tingkah laku satu sama lain.
Sementara itu, telah banyak ahli yang mengemukakan mengenai kecemasan berkomunikasi. Burgon dan Ruffner (Rahayu dkk, 2004) menyebut kecemasan berkomunikasi dengan istilah communication anxiety, yang didefinisikan sebagai kondisi individu yang merasa cemas dalam menghadapi situasi komunikasi, khususnya komunikasi di depan umum. Goudrey dan Spielberger (Apollo, 2007) memberi definisi kecemasan komunikasi sebagai keadaan takut pada seseorang ketika harus mengungkapkan kata-kata seperti pidato di depan umum yang ditandai dengan adanya reaksi secara psikologis, fisiologis, dan reaksi perilaku secara umum. Philips (Barker, 1982) menyebut istilah kecemasan berkomunikasi dengan reticence, yaitu ketidakmampuan mengikuti diskusi secara aktif, mengembangkan percakapan, menjawab pertanyaan yang diajukan di depan kelas atau pekerjaan, yang bukan disebabkan oleh kurangnya pengetahuan akan tetapi karena adanya ketidakmampuan menyusun kata-kata dan ketidakmampuan menyampaikan pesan secara sempurna meskipun telah dipersiapkan sebelumnya. McCroskey (Wrench dkk, 2005) mengungkapkan kecemasan berkomunikasi dengan istilah communicaton apprehension sebagai suatu level kecemasan atau ketakutan seseorang ketika mengahadapi situasi komunikasi dengan orang lain maupun dalam forum baik secara nyata maupun yang diantisipasi.
Mengacu pada uraian para tokoh di atas, maka dapat disimpulkan bahwa kecemasan komunikasi adalah kedaan emosi yang tidak menyenangkan sehingga menimbulkan perasaan takut atau cemas ketika harus berbicara atau menyampaikan pendapat di muka umum, baik secara individual maupun kelompok, yang ditunjukkan dengan adanya ketidakmampuan menyampaikan pesan secara sempurna.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

TEORI ATRIBUSI (1) : Teori Atribusi Harrold Kelley

Auto anamnesa dan Alo anamnesa