KECEMASAN BERKOMUNIKASI (4) : Aspek-aspek Kecemasan Berkomunikasi

Secara umum, Shah (Ghufron, 2010) membagi komponen kecemasan menjadi:
a.       Komponen fisik: pusing, sakit perut, tangan berkeringat, perut mual, mulut kering, grogi, dll
b.      Komponen emosional: panik dan takut

c.       Komponen mental atau kognitif: gangguan perhatian dan memori, ketidakteraturan dalam berpikir, bingung.

Sementara itu, Patterson dan Ritts (dalam Littlejhon & Foss, 2009) menyebutkan beberapa aspek kecemasan berkomunikasi, yaitu:
a.       Aspek fisiologis, seperti jantung berdetak kencang, rona pipi memerah, selalu ingin buang air, dll.
b.      Apek perilaku, seperti penghindaran dan proteksi diri.
c.       Aspek kognitif, seperti fokus diri dan pikiran negatif.

Apollo (Shagita&Suprihatin, 2012) menyebutkan aspek kecemasan berkomunikasi, yaitu:
a.       Gejala psikologis, meliputi kesukaran dalam menyusun pikiran atau mengungkapkan kata-kata seperti pidato di muka umum
b.      Gejala fisiologis, meliputi anggota badan yang gemetaran, keringat pada telapak tangan, dahi dan leher, wajah   memerah, denyut jantung semakin cepat, tekanan darah bertambah 
c.       Gejala perilaku secara umum, meliputi berjalan-jalan di seputar ruangan, tidak dapat duduk dalam waktu lama, merokok terus-menerus, dan tidak dapat santai.
Berdasarkan uraian dari beberapa tokoh di atas, di dapat kesimpulan bahwa aspek-aspek kecemasan berkomunikasi adalah: gejala fisiologis, emosional, dan kognitif atau mental.

DAFTAR PUSTAKA
Ghufron., Riswanita. (2010) . Teori-Teori Psikologi. Yogyakarta: Ar Ruzz Media
Littlehjon, Stephen W., Foss, Karen A. (2009). Teori Komunikasi. Jakarta: Salemba Humaika
Shagita, D.S, Titin, S. (2012). Self- Efficacy dengan Kecemasan Komunikasi pada Mahasiswa dalam Mempresentasikan Tugas Di Depan Kelas. Jurnal Psikologi Proyeksi.Vol.5, No. 1, 15-27


Komentar

Postingan populer dari blog ini

TEORI ATRIBUSI (1) : Teori Atribusi Harrold Kelley

Auto anamnesa dan Alo anamnesa