KONSEP DIRI (3) : Dimensi Konsep Diri

Fitts (Agustiani, 2006) membagi konsep diri dalam dua dimensi pokok, yaitu:
a.       Dimensi Internal
               Dimensi internal atau kerangka acuan internal adalah penilaian yang dilakukan
individu terhadap dirinya sendiri berdasarkan sunia di dalam dirinya. Dimensi ini terdiri dari tiga bentuk:
1)      Diri Identitas (identity self), merupakan aspek yang paling mendasar pada konsep diri dan mengacu pada pertanyaa “Siapakah saya?”, dalam pertanyaan tersebut tercakup label-label dan simbol-sinmbol yang diberikan pada siri (self) oleh individu yang bbersangkutan untuk menggambarkan dirinya dan membangun identitasnya.
2)      Diri Pelaku (behavioral self), merupakan persepsi individu tentang tingkah lakunya yang berisikan segala kesadaran mengenai apa yang dilakukan oleh diri.
3)      Diri Penerimaan/Penilai (judjing self), berfungsi sebagai pengamat, penentu standar, dan evaluator. Kedudukannya adalah sebagai perantara antara diri identitas dan diri pelaku. Diri penilai menentukan kepuasan seseorang akan dirinya atau seberapa jauh seseorang menerima dirinya.
b.      Dimensi Ekternal
           Dimensi ini merupakan suatu hal yang luas, dimana mempengaruhi individu dalam membuat penilaian atas dirinya yang didasarkan atas hubungan dengan aktivitas sosialnya, nilai-nilai yang dianut, serta hal-hal lain di luaar dirinya. Dimensi eksternal ini terbagi atas lima bentuk:
1)      Diri Fisik (physical self), menyangkut persepsi seseorang terhadap keadaan dirinyasecara fisik, termasuk di dalamnya persepsi mengenai kesehatan dirinya, penampilan dirinya, dan keadaan tubuhnya.
2)      Diri Etik-Moral (moral-ethic self), merupakan persepsi orang mengenai dirinya dilihat dari standar pertimbangan nilai moral dan etika. Menyangkut kepuasan hidup akan nilai-nilai keagamaan dan moral yang dipegangnya yang menyangkut atasan baik dan buruk.
3)      Diri Pribadi (personal self), merupakan perasaan atau persepsi seseorang tentang pribadinya.
4)      Diri Keluarga (family self), menunjukkan perasaan dan harga diri seseorang alam kedudukannya sebagai anggota keluarga.
5)      Diri Sosial (social self), merupakan penilaian individu terhadap interaksi diriya dengan oang lain maupun lingkungan sekitarnya.

           Sementara itu, Berzonsky (Apollo, 2007) menjelaskan bahwa konsep diri seseorang dapat dilihat melalui penilaian seseorang terhadap dirinya meliputi:
1)      Aspek fisik (physical self), merupakan penilaian seseorang terhadap segala sesuatau yang dimilki seperti tubuh, pakaian, dan benda miliknya
2)      Aspek diri sosial (social self), merupakan bagaimana peran sosial yang dimainkan individu dan sejauh mana penilaian individu terhadap penampilannya tersebut
3)      Apek diri moral (moral self), yaitu nilai-nilai dan prinsip-prinsip yang memberi arti bagi kehidupan.
4)      Aspek diri psikis (psychological self), merupakan pikiran, perasaan, dan sikap individu terhadap dirinya.
Berdasarkan uraian di atas, bisa disimpulkan bahwa dimensi dari konsep diri adalah dimensi internal, yang meliputi: diri identitas, diri penilai, dan diri perilaku dan dimensi eksternal, yang meliputi: diri fisik, diri etik-moral, diri pribadi, diri keluarga, dan diri sosial.

DAFTAR PUSTAKA
Agustiani, Hendriati. (2006). Psikologi Perkembangan. Bandung: Rafika Aditama
Apollo.(2007). Hubungan antara Konsep Diri dengan Kecemasan BerkomunikasiSecara Lisan pada Remaja. Manasa . Vol 1, No 1, Juni 2007 (17-32)



Komentar

Postingan populer dari blog ini

TEORI ATRIBUSI (1) : Teori Atribusi Harrold Kelley

Auto anamnesa dan Alo anamnesa