PERKEMBANGAN KOGNITIF DEWASA TENGAH (4) : Pekerjaan dan Pendidikan
Menurut
Riley, peran-peran yang dibedakan oleh usia merupakan peninggalan dari masa
ketika hidup lebih pendek dan institusi sosial tidak terlalu beragam. Dengan
mengabdikan diri mereka pada satu aspek kehidupan, orang-orang tidak menikmati
masing-masing masa sebanyak yang mungkin
bisa mereka nikmati dan mungkin tidak
cukup siap untuk tahap berikutnya. Dengan mengonsentrasikan pada pekerjaan,
orang dewasa bisa lupa bagaimana bermain maka, ketika mereka pensiun, mereka
mungkin tidak tahu apa yang harus dilakukan dengan berlimpahnya waktu luang
yang datang secara mendadak. Penambahan jumlah lanjut usia mampu memberikan
konstribusi terhadap masyarakat, tetapi peluang menggunakan dan imabalan kepada
kemampuan mereka tidak memadai.
Menurut
U.S Congressional Budget Office-CBO sebanyak 14 persen laki-laki dan 24 persen
perempuan berusia 50 sampai 61 tahun tidak bekerja lagi pada tahun 2001. Hampir
2 dari 3 laki-laki ini dan 2 dari 5 perempuan menyebutkan ketidakmampuan
sebagai alasannya. Kebanyakan yang lain pensiun atau, dalam kasus perempuan,
mengasuh orang lain atau tidak tertarik lagi untuk bekerja. Hal yang menjadi
fokus utama usia pensiun adalah kesehatan, memenuhi syarat untuk pensiun, dan
kondisi keuangan. Status pernikahan juga dapat membuat perbedaan, sebagaimana
berbagai keputusan mengenai saatnya masing-masing pasangan pensiun harus
dinegosiasikan oleh pasangan.
Beberapa
penelitian menyatakan bahwa pemikir yang fleksibel cenderung mendapat pekerjaan
yang rumit, pekerjaan yang menuntut pemikiran dan penilaian mandiri. Bentuk
pekerjaan ini, pada akhirnya merangsang lebih banyak berpikir secara fleksibel
dan berpikir yang fleksibel meningkatkan kemampuan melakukan pekerjaan yang
rumit. Dengan demikian, orang-orang yang sangat terlibat dalam pekerjaan yang
rumit cenderung menunjukkan performa kognitif yang lebih kuat dibandingkan
dengan rekan sebaya mereka seiring dengan bertambahnya usia.
Berbagai
perubahan dalam tempat kerja melibatkan lebih banyak kebutuhan untuk
mendapatkan pelatihan atau pendidikan. Teknologi maju dan peralihan pasar kerja
memerlukan pendekatan tentang rentang kehidupan untuk pembelajaran. Bagi
kebanyakan orang dewasa, pembelajaran formal merupakan sebuah cara untuk
mengembangkan potensi kognitif mereka dan mengikuti perubahan dunia kerja. Beberapa perempuan yang mengabdikan masa-masa
dewasa awal mereka sebagai ibu rumah tangga dan mengasuh anak ada yang mulai
mengambil langkah pertama untuk kembali memasuki pasar kerja. Orang-orang yang
mendekati masa pensiun sering kali mengembangkan pikiran dan keterampilan
mereka agar dapat menjadi lebih produktif dan memanfaatkan waktu luang menjadi
menarik. Beberapa orang dewasa ingin sekedar menikmati belajar terus-menerus
dan ingin tetap melakukannya sepanjang hidup.
DAFTAR
PUSTAKA
Santrock,
2002. Life-Span Development Perkembangan
Manusia, Edisi ke lima, Buku I, Alih bahasa Achmad Chusairi. Jakarta,
Erlangga
Santrock,
2002. Life-Span Development Perkembangan
Manusia, Edisi ke lima, Buku II, Alih bahasa Achmad Chusairi. Jakarta,
Erlangga
Komentar
Posting Komentar