KESEHATAN PADA DEWASA TENGAH (1) : Tren Kesehatan pada Masa Paruh Baya
Kebanyakan orang usia paruh baya di negara maju
menganggap diri mereka cukup sehat, hanya beberapa dari mereka terbatas
aktivitasnya karena kondisi yang kronis (terutama karena artritis dan kondisi
sirkulasi darah), yang meningkat seiring dengan bertambahnya usia. Meskipun
mereka pada umumnya memiliki kondisi kesehatan yang baik, banyak orang dalam
masa paruh baya,
terutama mereka dengan status sosial ekonomi rendah, mengalami peningkatan masalah kesehatan (Lachman, 2004) atau cemas mengenai tanda-tanda penurunan yang potensial. Mereka bisa saja kurang energi dibandingkan pada masa mudanya dan cenderung mengalami rasa sakit dan kelelahan yang kadang-kadang muncul atau kronis. Mereka tidak lagi bisa bekerja sampai larut malam dengan mudah, mereka lebih cenderung menderita penyakit tertentu seperti hipertensi dan diabetes,dan mereka membutuhkan waktu yang lebih lama untuk pulih dari sakit atau aktivitas yang ekstrem (Merrill & Verbrugge, 1999; Siegler, 1997)
terutama mereka dengan status sosial ekonomi rendah, mengalami peningkatan masalah kesehatan (Lachman, 2004) atau cemas mengenai tanda-tanda penurunan yang potensial. Mereka bisa saja kurang energi dibandingkan pada masa mudanya dan cenderung mengalami rasa sakit dan kelelahan yang kadang-kadang muncul atau kronis. Mereka tidak lagi bisa bekerja sampai larut malam dengan mudah, mereka lebih cenderung menderita penyakit tertentu seperti hipertensi dan diabetes,dan mereka membutuhkan waktu yang lebih lama untuk pulih dari sakit atau aktivitas yang ekstrem (Merrill & Verbrugge, 1999; Siegler, 1997)
Tren Kesehatan pada Masa Paruh Baya
Hipertensi – hypertension (tekanan darah tinggi kronis) merupakan hal penting yang menjadi perhatian dan meningkat dari masa paruh bayasebagai faktor resiko kardiovaskuler dan penyakit ginjal. Prevalensi hipertensi meningkat seiring dengan bertambahnya usia. Sekarang hipertensi lebih lazim terjadi di antara perempuan daripada laki-laki, tetapi perempuan lebih cenderung sadar akan kondisinya dan mulai mengobatinya. Faktor-faktor kepribadian tertentu, yaitu ketidaksabaran dan permusuhan, meningkatkan risiko terjangkitnya hipertensi dalam jangka panjang .
Kini di AS, jantung merupakan penyebab utama kematian untuk individu berusia antara 45 sampai 64 tahun (NCHS, 2004). Secara keseluruhan, tingkat kematian telah menurun tajam semenjak tahun 1970-an pada orang-orang dengan rentang usia tersebut, sebagian besar karena perbaikan dalam pengobatan pasien serangan jantung. Sakit di dada merupakan gejala paling lazim dari serangan jantung baik pada laki-laki maupun perempuan, tetapi perempuan bisa mengalami gejala lain seperti sakit di punggung dan rahang, mual dan muntah, gangguan pencernaan, kesulitan bernafas, atau jantung berdebar.
Prevalensi diabetes berlipat ganda pada tahun 1990-an membuatnya menjadi penyebab utama kelima kematianpada usia paruh baya. Tipe paling lazim, diabetes dewasa (Tipe II), umumnya muncul setelah usia 30 tahundan menjadi semakin sering ditemukan seiring bertambahnya usia. Orang-orang denga diabetes dewasa sering kali tidak menyadarinya sampai berkembang menjadi komplikasi serius seperti penyakit jantung, stroke, kebutaan, penyakit ginjal, atau kehilangan anggota tubuh.
DAFTAR
PUSTAKA
Santrock,
2002. Life-Span Development Perkembangan
Manusia, Edisi ke lima, Buku I, Alih bahasa Achmad Chusairi. Jakarta,
Erlangga
Santrock,
2002. Life-Span Development Perkembangan
Manusia, Edisi ke lima, Buku II, Alih bahasa Achmad Chusairi. Jakarta,
Erlangga
Komentar
Posting Komentar